Dan empat puluh hasta panjangnya ruang yang di depan ruang belakang itu, yakni ruang besar.

Tiang-tiang pintu dari ruang besar<x id="m" /> adalah empat persegi. Dan di hadapan tempat maha kudus ada sesuatu yang kelihatan menyerupai

Demikian juga untuk pintu masuk ke ruang besar itu dibuatnya tiang-tiang dari kayu minyak yang merupakan segi empat;

Dari lantai sampai ke atas pintu terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma pada dinding.

Ketika aku pergi ke rumah Semaya bin Delaya bin Mehetabeel, sebab ia berhalangan datang, berkatalah ia: "Biarlah kita bertemu di rumah Allah, di dalam Bait Suci,<x id="w" /> dan mengunci pintu-pintunya, karena ada orang yang mau datang membunuh engkau, ya, malam ini mereka mau datang membunuh engkau."

Tiang-tiang itu didirikannya di depan Bait Suci, yang satu di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri; tiang kanan dinamainya Yakhin, dan tiang kiri Boas.

Tetapi kataku: "Orang manakah seperti aku ini yang akan melarikan diri? Orang manakah seperti aku ini dapat memasuki Bait Suci dan tinggal hidup? Aku tidak pergi!"

Dalam tahun matinya<x id="g" /> raja Uzia<n id="1" /><x id="h" /> aku melihat Tuhan<n id="2" /><x id="i" /> duduk di atas takhta<x id="j" /> yang tinggi dan menjulang,<x id="k" /> dan ujung jubah-Nya<x id="l" /> memenuhi Bait Suci.

Kemudian dibawanya aku ke dalam ruang besar<x id="w" /> Bait Suci<n id="1" /> dan ia mengukur tiang temboknya: yang sebelah sini enam hasta tebalnya dan yang sebelah sana enam hasta juga.

Ia mengukur panjang ruang dalam itu: dua puluh hasta, dan lebarnya: dua puluh hasta sesuai dengan lebar ruang besar.<x id="y" /> Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah tempat maha kudus.<x id="z" />"

Pada pintu-pintu ini juga, yaitu pintu-pintu ruang besar, terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma, seperti pada dinding-dinding. Di muka balai Bait Suci itu, yaitu di luar, ada tangga kayu.

Sebab barisan bilik yang berbatasan dengan pelataran luar panjangnya adalah lima puluh hasta, tetapi barisan bilik yang berbatasan dengan Bait Suci panjangnya seratus hasta.

Kemudian tiang-tiang itu didirikannya dekat balai ruang besar. Ketika ia mendirikan tiang kanan, ia menamainya Yakhin; ketika ia mendirikan tiang kiri, ia menamainya Boas.<x id="o" />

Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kuatkanlah<x id="r" /> hatimu, hai orang-orang yang selama ini telah mendengar firman ini, yang diucapkan para nabi,<x id="s" /> sejak dasar<x id="t" /> rumah TUHAN semesta alam diletakkan, untuk mendirikan Bait Suci itu.