Janganlah percaya<x id="r" /> kepada perkataan dusta<x id="s" /> yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,

Ketika lawan orang Yehuda<n id="1" /> dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun<x id="y" /> bait suci bagi TUHAN, Allah Israel,

(5-8) Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud<x id="u" /> menyembah ke arah bait-Mu<x id="v" /> yang kudus dengan takut<x id="w" /> akan Engkau.

Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman<x id="u" /> yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang<x id="v" /> penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!

sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,

Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu.<x id="g" /> Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu<x id="h" /> yang kudus?

Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran<x id="v" /> dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah<x id="w" /> ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari<x id="x" /> di sebelah timur.<x id="y" />

Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci<x id="r" /> TUHAN,

Balai<x id="y" /> di sebelah depan ruang besar rumah itu dua puluh hasta panjangnya, menurut lebar rumah itu, dan sepuluh hasta lebarnya ke sebelah depan rumah itu.

Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot,<x id="x" /> orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel,<x id="y" /> di samping istana Ahab, raja Samaria.

Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu<x id="n" /> dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.

Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati<x id="q" /> sehingga ia melakukan hal yang merusak<n id="1" />.<x id="r" /> Ia berubah setia<x id="s" /> kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan<x id="t" /> di atas mezbah pembakaran ukupan.

Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN. Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.

Mazmur Asaf. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk<n id="1" /> ke dalam tanah milik-Mu,<x id="t" /> menajiskan<x id="u" /> bait kudus-Mu, membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.<x id="v" />

Aku hendak sujud ke arah bait-Mu<x id="n" /> yang kudus dan memuji nama-Mu,<x id="o" /> oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;<x id="p" /> sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu<x id="q" /> melebihi segala sesuatu.

Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan<x id="h" /> pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam.<x id="i" />"

Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah<x id="l" /> aku kepada TUHAN<n id="1" />, dan sampailah doaku<x id="m" /> kepada-Mu<n id="2" />, ke dalam bait-Mu<x id="n" /> yang kudus.

katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas.<x id="n" /> Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN.<x id="o" />

Pada waktu dasar bait suci TUHAN diletakkan<x id="n" /> oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri,<x id="o" /> dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji<x id="p" /> TUHAN, menurut petunjuk Daud,<x id="q" /> raja Israel.<x id="r" />

(6-21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa<x id="q" /> itu?"