Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"

Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab,<x id="j" /> dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.

Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah<x id="m" /> dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku,<x id="n" /> padahal aku ini seorang asing?<x id="o" />"

Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu,<x id="x" /> ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."

Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu<x id="c" /> melindungi hambamu<n id="1" /> ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus<x id="d" /> kami."

Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab,<x id="x" /> isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.<x id="y" />"

Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus<x id="b" /> dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya<x id="c" /> sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara<x id="d" /> di Israel.<x id="e" />

juga Rut, perempuan Moab<x id="h" /> itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku<n id="1" /><x id="i" /> untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga<x id="j" /> kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.<x id="k" />"