Terang sudah terbit<x id="k" /> bagi orang benar,<x id="l" /> dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.<x id="m" />

Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.<x id="j" />

(4-8) Engkau telah memberikan<x id="d" /> sukacita<x id="e" /> kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.<x id="f" />

Ia mendudukkan perempuan yang mandul<x id="f" /> di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!

Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan<x id="f" /> mendapat sukacita.

Di dalam tertawapun<x id="m" /> hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi,<x id="y" /> tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Seseorang bersukacita karena jawaban<x id="c" /> yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan<x id="d" /> yang tepat pada waktunya!

Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat.<x id="r" />

Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.<x id="z" />

Kemudian seluruh jemaah sepakat untuk berhari raya<x id="t" /> tujuh hari lagi. Lalu mereka berhari raya tujuh hari lagi dengan sukaria.

(30-12) Aku yang meratap<x id="s" /> telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari,<x id="t" /> kain kabungku<x id="u" /> telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,<x id="v" />

Sebab di sanalah orang-orang yang menawan<x id="y" /> kita meminta<x id="z" /> kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!<x id="a" />"

Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.<x id="t" />

Orang menjerit<x id="s" /> di jalan-jalan karena tiada anggur,<x id="t" /> segala sukacita sudah lenyap,<x id="u" /> kegirangan bumi sudah hilang.

Orang-orang yang sengsara<x id="o" /> akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin<x id="p" /> di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus,<x id="q" /> Allah Israel!

Bukankah di depan mata kita sudah lenyap<x id="n" /> makanan, sukaria dan sorak-sorai<x id="o" /> dari rumah Allah<x id="p" /> kita?

Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling<x id="p" /> dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.

Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati<x id="u" /> mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

Maka besarlah kesukaan di Yerusalem, karena sejak Salomo<x id="w" /> bin Daud, raja Israel, tidak pernah terjadi peristiwa semacam itu di Yerusalem.