Hai isteri yang berzinah, yang memeluk orang-orang lain ganti suaminya sendiri.

Itulah hukum tentang perkara cemburuan, kalau seorang perempuan telah berbuat serong<x id="k" /> dan mencemarkan dirinya, padahal ia di bawah kuasa suaminya,

Jika seorang perempuan di rumah suaminya bernazar atau mengikat dirinya kepada suatu janji dengan bersumpah,

Setiap nazar dan setiap janji sumpah perempuan itu untuk merendahkan diri dengan berpuasa, dapat dinyatakan berlaku oleh suaminya atau dapat dibatalkan oleh suaminya.

Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.

Tetapi jika suaminya itu membatalkannya dengan tegas pada waktu mendengarnya, maka ucapan apapun yang keluar dari mulutnya, baik nazar maupun janji, tidak akan berlaku;<x id="a" /> suaminya telah membatalkannya, dan TUHAN akan mengampuni isterinya itu.

dan laki-laki<x id="q" /> lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan,

dan suaminya mendengar tentang hal itu, tetapi tidak berkata apa-apa kepadanya pada waktu mendengarnya, maka nazarnya itu akan tetap berlaku dan janji yang mengikat dirinya akan tetap berlaku juga.

dan suaminya mendengarnya, tetapi tidak berkata apa-apa kepadanya dan tidak melarang dia, maka segala nazar perempuan itu akan tetap berlaku, dan setiap janji yang mengikat diri perempuan itu akan tetap berlaku juga.

"Apabila dua orang berkelahi dan isteri yang seorang datang mendekat untuk menolong suaminya dari tangan orang yang memukulnya, dan perempuan itu mengulurkan tangannya dan menangkap kemaluan orang itu,

Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.

kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,<x id="u" /> masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah<x id="v" /> mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras<x id="w" />

Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan.<x id="k" />

Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim.<x id="u" /> Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah." Maka pulanglah ia.

Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.

Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus pulang."

Anak ibumu engkau, yang jijik<x id="g" /> melihat suaminya<x id="h" /> dan anak-anaknya lelaki, dan adik kakak-kakakmu perempuan engkau, yang jijik melihat suami-suami mereka dan anak-anak mereka lelaki. Ibumu adalah orang Heti dan ayahmu adalah orang Amori.<x id="i" />

(2-1) "Adukanlah ibumu<n id="1" />,<x id="c" /> adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya sundalnya<x id="d" /> dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya,

Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun<x id="r" /> tinggal di tanah Kanaan<x id="s" />--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Tetapi apabila suaminya<x id="y" /> itu, pada waktu mendengarnya, melarang dia, maka ia telah membatalkan nazar yang menjadi hutang isterinya dan janji yang diucapkan begitu saja dan yang mengikat isterinya; dan TUHAN akan mengampuni isterinya itu.<x id="z" />