Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman<x id="g" /> ini boleh kami makan,

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan<x id="i" /> itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati<n id="1" />,

Jawabku kepada tuanku itu: Mungkin perempuan itu tidak mau mengikut aku.<x id="c" />

Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,<x id="w" /> dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku<n id="1" />,<x id="x" /> maka kumakan."

Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan<x id="k" /> itu sangat cantik,

dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu<x id="a" /> dan keturunannya;<x id="b" /> keturunannya akan meremukkan kepalamu,<x id="c" /> dan engkau akan meremukkan tumitnya<n id="1" />."

Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak<n id="1" />; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu;<x id="d" /> namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.<x id="e" />"

Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh<x id="g" /> dalam suatu mimpi<x id="h" /> serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati<x id="i" /> oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.<x id="j" />"

Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu<x id="v" /> kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana.<x id="w" />"

dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, --dialah kiranya isteri, yang telah TUHAN tentukan bagi anak<x id="m" /> tuanku itu.

Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing itu dengan perantaraan sahabatnya, orang Adulam<x id="l" /> itu, untuk mengambil kembali tanggungannya<x id="m" /> dari tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu tidak dijumpainya lagi.

Adapun ular<n id="1" /><x id="e" /> ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman<x id="f" /> ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati<x id="k" /> karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil<n id="1" /> dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya<x id="l" /> yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya<n id="2" />.<x id="m" />

Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini;<x id="n" /> haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?<x id="o" />"