Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai,<x id="d" /> janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara<n id="1" />,<x id="e" /> itulah namanya.

Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."

Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.<x id="v" />

Di situlah dikuburkan Abraham<x id="g" /> beserta Sara,<x id="h" /> isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka,<x id="i" /> isterinya,

Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina.<x id="j" />

Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana.<x id="p" />

yang telah dibeli Abraham dari bani Het;<x id="x" /> di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.

Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar<x id="h" /> juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.

Di lembah Sidim<x id="e" /> itu di mana-mana ada sumur aspal.<x id="f" /> Ketika raja Sodom dan raja Gomora<x id="g" /> melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan.<x id="h" />

Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu<x id="v" /> kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana.<x id="w" />"

Inilah anak-anak Rehuel: Nahat, Zerah, Syama dan Miza. Itulah cucu-cucu Basmat<x id="o" /> isteri Esau.

Adapun Yusuf<x id="b" /> telah dibawa ke Mesir<n id="1" />; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja,<x id="c" /> membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.<x id="d" />

Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita,<x id="q" /> supaya kita tetap hidup dan jangan mati.<x id="r" />"

Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu<x id="f" /> merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis<x id="g" /> di situ.

Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel,<x id="z" /> karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa<x id="a" /> seluruh bumi<x id="b" /> dan dari situlah mereka diserakkan<x id="c" /> TUHAN ke seluruh bumi.

Ketika Allah menyuruh aku mengembara<x id="x" /> keluar dari rumah<x id="y" /> ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku."

serta berkata kepada Efron dengan didengar oleh mereka: "Sesungguhnya, jika engkau suka, dengarkanlah aku: aku membayar harga ladang itu; terimalah itu dari padaku, supaya aku dapat menguburkan isteriku yang mati itu di sana."

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot,<x id="i" /> dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran<x id="j" /> kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu<x id="k" /> di negeri ini."

dan apabila segala kumpulan kambing domba itu digiring berkumpul ke sana, maka gembala-gembala menggulingkan<x id="v" /> batu itu dari mulut sumur, lalu kambing domba<x id="w" /> itu diberi minum; kemudian dikembalikanlah batu itu lagi ke mulut sumur itu.

Inilah keturunan Rehuel<x id="x" /> anak Esau: kepala kaum Nahat, kepala kaum Zerah, kepala kaum Syama dan kepala kaum Miza; itulah kepala-kepala kaum Rehuel di tanah Edom; itulah keturunan Basmat<x id="y" /> isteri Esau.