Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah:<x id="x" /> bukan saja mujur<x id="y" /> orang-orang yang berbuat fasik<x id="z" /> itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."

(9-17) Sebab kefasikan itu menyala seperti api<x id="h" /> yang memakan habis puteri malu dan rumput,<x id="i" /> lalu membakar<x id="j" /> belukar di hutan sehingga tonggak asap berkepul-kepul ke atas.

Apabila Edom<x id="i" /> berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali<x id="j" /> reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya;<x id="k" /> dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN<x id="l" /> murka sampai selama-lamanya."

Bahwa sesungguhnya hari itu datang<n id="1" />,<x id="j" /> menyala seperti perapian,<x id="k" /> maka semua orang gegabah<x id="l" /> dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami<x id="m" /> dan akan terbakar<x id="n" /> oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang<x id="o" /> mereka.