Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead,<x id="j" /> lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orang-orang Gilead mengalahkan suku Efraim itu. Sebab orang-orang itu mengatakan: "Kamulah orang-orang yang telah lari dari suku Efraim!" --kaum Gilead itu ada di tengah-tengah suku Efraim dan suku Manasye<x id="k" />--.

Yefta memerintah sebagai hakim atas orang Israel enam tahun lamanya. Kemudian matilah Yefta, orang Gilead itu, lalu dikuburkan di sebuah kota di daerah Gilead.

Lalu diperiksa jumlah bangsa itu, dan tampaklah tidak hadir seorangpun dari penduduk Yabesh-Gilead.

Maka para pemimpin bangsa di Gilead berkata seorang kepada yang lain: "Siapakah orang yang berani memulai peperangan melawan bani Amon itu? Dialah yang harus menjadi kepala<x id="a" /> atas seluruh penduduk Gilead."

Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala<x id="j" /> atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."

Lalu Roh<x id="p" /> TUHAN<n id="1" /> menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa<x id="q" /> di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.<x id="r" />

Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan.<x id="l" /> Apabila dari suku Efraim ada yang lari dan berkata: "Biarkanlah aku menyeberang," maka orang Gilead berkata kepadanya: "Orang Efraimkah engkau?" Dan jika ia menjawab: "Bukan,"

Orang Gilead<x id="y" /> tinggal diam di seberang sungai Yordan; dan suku Dan, mengapa mereka tinggal dekat kapal-kapal? Suku Asyer<x id="z" /> duduk di tepi pantai laut,<x id="a" /> tinggal diam di teluk-teluknya.

Adapun Yefta,<x id="b" /> orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan<x id="c" /> yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal;<x id="d" /> ayah Yefta ialah Gilead.<x id="e" />

Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.

Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku?<x id="i" /> Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"

Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi<x id="k" /> antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu."

Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka.

Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."

Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?"

Maka Yefta ikut dengan para tua-tua<x id="l" /> Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya<x id="m" /> itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.<x id="n" />

Sebab itu berkatalah mereka: "Dari suku-suku Israel adakah satu yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?" Lalu tampaklah, bahwa dari Yabesh-Gilead<x id="l" /> tidak ada seorangpun yang datang ke perkemahan jemaah itu.

Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang<n id="1" />, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.

Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo,<x id="o" /> di tanah Kanaan.