Lalu berkatalah ia: "Aku ini hamba Abraham.<x id="s" />

berkatalah ia: "Terkutuklah<x id="t" /> Kanaan<n id="1" />,<x id="u" /> hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.<x id="v" />"

Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem,<x id="w" /> tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba<x id="x" /> baginya.

Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet,<x id="y" /> dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem,<x id="z" /> tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya."

Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah TUHAN.<x id="f" />

Maka Ribka, saudara mereka itu, dan inang<x id="o" /> pengasuhnya beserta hamba Abraham dan orang-orangnya dibiarkan mereka pergi.<x id="p" />

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak<x id="i" /> tuanku menggantikan anak itu,<x id="j" /> dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Selanjutnya dilahirkannyalah Habel,<x id="c" /> adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.<x id="d" />

Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani,<x id="x" /> hamba kepala pengawal istana<x id="y" /> itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi<x id="z" /> kami masing-masing.

Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu,<x id="h" /> hanya dialah yang akan menjadi budakku<x id="i" /> dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah.<x id="j" />"

ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri<x id="i" /> itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul,<x id="j" /> lalu menjadi budak rodi.<x id="k" />

Tetapi jawabnya: "Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian!<x id="b" /> Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku,<x id="c" /> tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat<x id="d" /> kepada ayahmu."