(22-48) Tidak ada raja<x id="p" /> di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang kepala daerah.

Untuk selama-lamanya,<x id="p" /> ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh<n id="1" /> di sorga.

TUHAN mengambil tempat untuk menuntut<x id="h" /> dan berdiri untuk mengadili<x id="i" /> bangsa-bangsa.

Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air.<x id="i" />

Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab.<x id="p" />

Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah<x id="t" /> Ia menghakimi:<x id="u" />

Inilah yang diperlihatkan-Nya kepadaku: Tampak Tuhan berdiri dekat sebuah tembok yang tegak lurus, dan di tangan-Nya ada tali sipat<n id="1" />.

Di sini aku berdiri di dekat mata air<x id="j" /> ini; kiranya terjadi begini: Apabila seorang gadis<x id="k" /> datang ke luar untuk menimba air dan aku berkata kepadanya: Tolong berikan aku minum air sedikit dari buyungmu<x id="l" /> itu,

Kemudian TUHAN menyingkapkan mata<x id="z" /> Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.

Ketika ia sampai kepadanya, Balak masih berdiri di samping korban bakarannya bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.<x id="l" /> Berkatalah Balak kepadanya: "Apakah yang difirmankan TUHAN?"

(39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku;<x id="d" /> bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan!<x id="e" /> Sela

Kemudian berserulah orang yang melihat<x id="l" /> itu: "Di tempat peninjauan, ya tuanku, aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam."

Ia membidikkan panah-Nya<x id="h" /> seperti seorang seteru dengan mengacungkan tangan kanan-Nya seperti seorang lawan; membunuh segala yang menyenangkan mata<x id="i" /> dalam kemah<x id="j" /> puteri Sion, memuntahkan geram-Nya<x id="k" /> seperti api.<x id="l" />

Berdirilah TUHAN<x id="m" /> di sampingnya<n id="1" /> dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak;<x id="n" /> tanah<x id="o" /> tempat engkau berbaring<x id="p" /> ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.

Musa berkata kepada Yosua<n id="1" />:<x id="w" /> "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat<x id="x" /> Allah di tanganku."

Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?"

Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus<x id="t" /> di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai<x id="u" /> itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.

Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa,<x id="b" /> karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."

maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim<x id="w" /> dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus orang<x id="x" /> yang diperlengkapi dengan senjata itu.

maka Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud. Tetapi orang-orang ini melihat sekumpulan nabi<n id="1" /><x id="h" /> kepenuhan, dengan dikepalai oleh Samuel. Dan Roh Allah hinggap pada<x id="i" /> orang-orang suruhan Saul, sehingga merekapun kepenuhan<x id="j" /> seperti nabi.