Kemudian dari pada semuanya itu, pada zaman pemerintahan Artahsasta,<x id="y" /> raja negeri Persia, maka berangkatlah Ezra<n id="1" /> bin Seraya<x id="z" /> bin Azarya bin Hilkia<x id="a" />

Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar<n id="1" /><x id="j" /> ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

Kemudian bangkitlah Ezra dan menyuruh para pemuka imam dan orang-orang Lewi dan segenap orang Israel bersumpah,<x id="m" /> bahwa mereka akan berbuat menurut perkataan itu, maka bersumpahlah mereka.

Maka bangkitlah imam Ezra,<x id="p" /> lalu berkata kepada mereka: "Kamu telah melakukan perbuatan tidak setia, karena kamu memperisteri perempuan asing dan dengan demikian menambah kesalahan<x id="q" /> orang Israel.

Ezra<x id="e" /> ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi<x id="f" /> dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia<n id="1" />.<x id="g" />

Kemudian aku, raja Artahsasta, telah mengeluarkan perintah kepada semua bendahara di daerah seberang sungai Efrat, begini: segala yang diminta dari padamu oleh imam Ezra, ahli Taurat Allah semesta langit, haruslah dilaksanakan dengan seksama,

Maka engkau, hai Ezra, angkatlah<x id="y" /> pemimpin-pemimpin dan hakim-hakim sesuai dengan hikmat Allahmu yang menjadi peganganmu, supaya mereka menghakimi seluruh rakyat yang diam di daerah seberang sungai Efrat, yakni semua orang yang mengetahui hukum Allahmu; dan orang yang belum mengetahuinya haruslah kauajar.<x id="z" />

Sementara Ezra berdoa dan mengaku<x id="f" /> dosa, sambil menangis<x id="g" /> dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.

Sesudah itu Ezra pergi dari depan rumah Allah menuju bilik Yohanan bin Elyasib, dan di sana ia bermalam dengan tidak makan roti dan minum air,<x id="n" /> sebab ia berkabung karena orang-orang buangan itu telah melakukan perbuatan tidak setia.

Tetapi mereka yang pulang dari pembuangan melakukannya. Maka imam Ezra memilih beberapa orang, kepala-kepala kaum keluarga, masing-masing untuk kaum keluarganya, semuanya dengan namanya disebut. Pada hari pertama bulan kesepuluh mereka bersidang untuk menyelidiki perkara itu,