"Sangat murka<x id="e" /> TUHAN atas nenek moyangmu.

Dalam murka<x id="c" /> yang meluap Aku telah menyembunyikan<x id="d" /> wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia<x id="e" /> abadi Aku telah mengasihani<x id="f" /> engkau, firman TUHAN, Penebusmu.<x id="g" />

Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya,<x id="u" /> dan menahan aku dalam rumah pengawal istana,<x id="v" /> beserta dengan kepala juru roti.

tetapi orang Lewi haruslah berkemah di sekeliling Kemah Suci,<x id="j" /> tempat hukum Allah supaya umat Israel jangan kena<x id="k" /> murka; orang Lewi haruslah memelihara Kemah Suci, tempat hukum<x id="l" /> itu."

Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah,<x id="n" /> supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.

Sebab aku gentar karena murka dan kepanasan amarah yang ditimpakan TUHAN kepadamu, sampai Ia mau memunahkan kamu.<x id="w" /> Tetapi sekali inipun TUHAN mendengarkan aku.<x id="x" />

Beginilah akan kita perlakukan mereka: membiarkan mereka hidup, supaya kita jangan tertimpa murka karena sumpah<x id="i" /> yang telah kita ikrarkan itu kepada mereka."

Mereka meninggalkan<x id="u" /> rumah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala.<x id="v" /> Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka.<x id="w" />

sehingga murka TUHAN menimpa Yehuda dan Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi kengerian, kedahsyatan<x id="f" /> dan sasaran suitan<x id="g" /> seperti yang kamu lihat dengan matamu sendiri.

Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh,<x id="a" /> sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.<x id="b" />

Tetapi ia sadar<x id="c" /> akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.<x id="d" />

Sebab TUHAN murka<x id="k" /> atas segala bangsa, dan hati-Nya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas<x id="l" /> dan menyerahkan mereka untuk dibantai.<x id="m" />

tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman,<x id="g" /> yang, sementara Aku murka<x id="h" /> sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan<n id="1" />.<x id="i" />

Ketika Akhan bin Zerah berubah setia dengan mengambil barang-barang<x id="s" /> yang dikhususkan, bukankah segenap umat<x id="t" /> Israel kena murka?<x id="u" /> Bukan orang itu saja yang mati karena dosanya.<x id="v" />"

Kemudian ia mengambil anaknya yang sulung<x id="a" /> yang akan menjadi raja menggantikan dia, lalu mempersembahkannya sebagai korban<n id="1" /> bakaran di atas pagar tembok. Tetapi kegusaran besar menimpa orang Israel<n id="2" />, sehingga mereka berangkat meninggalkan dia dan pulang ke negeri mereka.

Memang Yoab, anak Zeruya, telah mulai menghitung, tetapi ia tidak menyelesaikannya, sebab oleh karena hal itu<x id="j" /> orang Israel tertimpa murka; dengan demikian jumlah mereka tidak dibukukan dalam kitab sejarah raja Daud.

Ketika itu Yehu<x id="j" /> bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: "Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik<n id="1" /><x id="k" /> dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN?<x id="l" /> Karena hal itu TUHAN murka<x id="m" /> terhadap engkau.

Dalam setiap perkara, yang disampaikan kepada kamu oleh rekan-rekanmu yang tinggal di kota-kota, yakni perkara-perkara mengenai penumpahan darah atau mengenai hukum, perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan hendaklah kamu memperingatkan mereka, supaya mereka jangan bersalah terhadap TUHAN,<x id="y" /> sehingga murka-Nya menimpa kamu dan rekan-rekanmu. Hendaklah kamu berbuat demikian, dan kamu tidak akan bersalah.

Segala sesuatu yang berdasarkan perintah Allah semesta langit, harus dilaksanakan dengan tekun untuk keperluan rumah Allah semesta langit, supaya jangan pemerintahan raja serta anak-anaknya<x id="v" /> kena murka.

Pada waktu itu, ketika Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja, sakit hatilah<x id="s" /> Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida<x id="t" /> raja yang termasuk golongan penjaga pintu, lalu berikhtiarlah mereka untuk membunuh raja Ahasyweros.