Mereka berkata terhadap Allah:<x id="r" /> "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?

"Lagi haruslah engkau membuat meja<x id="l" /> dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Engkau menyediakan hidangan<n id="1" /><x id="g" /> bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;<x id="h" /> pialaku<x id="i" /> penuh melimpah.

Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja<x id="k" /> Tuhan memang cemar dan makanan<x id="l" /> yang ada di situ boleh dihinakan!"

Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.

Tetapi kamu yang telah meninggalkan<x id="r" /> TUHAN, yang telah melupakan gunung-Ku<x id="s" /> yang kudus, yang menyajikan hidangan bagi dewa Gad, dan yang menyuguhkan anggur<x id="t" /> bercampur rempah bagi dewa Meni:

Dan kedua raja itu bermaksud jahat,<x id="l" /> dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu meja, mereka akan saling membohongi;<x id="m" /> tetapi hal itu tidak akan berhasil, sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan.<x id="n" />

Kamu membawa roti cemar<x id="t" /> ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata:<x id="u" /> "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja<x id="v" /> TUHAN boleh dihinakan!"

Lagipula di atas meja roti sajian<x id="w" /> mereka harus membentangkan sehelai kain ungu tua, dan di atasnya mereka harus meletakkan pinggan, cawan, piala dan kendi korban curahan;<x id="x" /> juga roti sajian harus tetap<x id="y" /> ada di atasnya.

katanya: Biarkanlah aku pergi, sebab ada upacara pengorbanan<x id="s" /> bagi kaum kami di kota, dan saudara-saudaraku sendirilah yang memanggil aku. Oleh sebab itu, jika engkau mengasihi aku, berilah izin kepadaku untuk menengok saudara-saudaraku. Itulah sebabnya ia tidak datang ke perjamuan raja."

Dan para kepala<x id="p" /> daerah itu menjamin makanan raja Salomo serta semua orang yang ikut makan dari meja raja Salomo. Mereka membawanya masing-masing dalam bulan gilirannya dengan tidak mengurangi sesuatu apapun.

Sebab itu, suruhlah<x id="m" /> mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel,<x id="n" /> juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana<x id="o" /> Izebel."

Lalu masuklah mereka menghadap raja Hizkia dan berkata: "Kami telah mentahirkan seluruh rumah TUHAN, juga mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya dan meja roti sajian dengan segala perkakasnya.