Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.<x id="b" />

Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.

Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut<x id="a" /> dari dalamnya.

Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas.<x id="p" />

Dan dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas.<x id="o" />

Dibuatnyalah kayu-kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan tembaga.

Pedang menimpa tukang-tukang ramal, sehingga ternyata mereka bodoh! Pedang menimpa pahlawan-pahlawannya,<x id="b" /> sehingga mereka menjadi terkejut!<x id="c" />

Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung<x id="z" /> itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut.

Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas,<x id="m" /> dan dengan itulah meja harus diangkut.

Kayu-kayu pengusungnya itu haruslah dimasukkan ke dalam gelang-gelang itu dan kayu-kayu pengusung itu haruslah ada pada kedua rusuk mezbah itu waktu mezbah itu diangkut.<x id="v" />

Dan dimasukkannyalah kayu pengusung itu ke dalam gelang yang pada rusuk tabut itu, supaya tabut dapat diangkut.

Dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas, yaitu supaya meja itu dapat diangkut.

Dan yang seorang bertanya kepada yang berpakaian kain lenan,<x id="a" /> yang ada di sebelah atas air sungai itu: "Bilakah hal-hal yang ajaib ini akan berakhir?<x id="b" />"

Dan dimasukkannyalah kayu-kayu pengusung itu ke dalam gelang-gelang yang pada rusuk mezbah itu, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut. Mezbah itu dibuatnya berongga dan dari papan.

Diambilnyalah loh hukum<x id="m" /> Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut,<x id="n" /> dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup pendamaian<x id="o" /> di atas tabut itu.

Lihat, orang yang berpakaian lenan itu dan yang mempunyai alat penulis di sisinya memberikan laporan, katanya: "Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku."

Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya,<x id="n" /> dari tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di samping salah satu dari roda-roda itu.

Pada saat itu kemuliaan<x id="g" /> Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub,<x id="h" /> tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.

Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan<x id="g" /> itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya<x id="h" /> dan penuhilah<x id="i" /> rangkup tanganmu dengan bara api<n id="1" /><x id="j" /> dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.

Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah kerub-kerub ke api<x id="o" /> yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini menerimanya dan pergi.