Kemudian ia mengukur balai gerbang itu: delapan hasta

dan tiang temboknya dua hasta dan balai itu ada di sebelah dalam.

Dari muka pintu gerbang luar sampai balai gerbang sebelah dalam: lima puluh hasta.

Lalu dibawanya aku ke balai Bait Suci<x id="t" /> dan ia mengukur tiang-tiang temboknya: tebalnya lima hasta yang sebelah sini dan lima hasta yang sebelah sana; lebar pintu itu empat belas hasta dan dinding sampingnya masing-masing tiga hasta.

Dibuatnya juga Balai Singgasana, tempat ia memutuskan hukum,<x id="e" /> balai pengadilan, yang ditutupi dengan kayu aras dari lantai sampai ke balok langit-langit.<x id="f" />

Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam dari Daud. (58-2) Sungguhkah kamu memberi keputusan yang adil,<x id="g" /> hai para penguasa? Apakah kamu hakimi anak-anak manusia dengan jujur?

Pada waktu itu orang lumpuh<x id="b" /> akan melompat seperti rusa,<x id="c" /> dan mulut<x id="d" /> orang bisu akan bersorak-sorai;<x id="e" /> sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai<x id="f" /> di padang belantara;

Hanya raja<n id="1" /> itu, oleh karena ia raja boleh duduk di sana makan santapan di hadapan<x id="h" /> TUHAN. Raja itu akan masuk melalui balai gerbang dan akan keluar dari situ.<x id="i" />"

Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli,<x id="a" /> membuat orang melihat atau buta<n id="1" />;<x id="b" /> bukankah Aku, yakni TUHAN?

Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat. (56-2) Kasihanilah<x id="o" /> aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku,<x id="p" /> sepanjang hari orang memerangi<x id="q" /> dan mengimpit aku!