Dari ujung bumi<x id="g" /> kami dengar nyanyian<x id="h" /> pujian: "Hormat<x id="i" /> bagi Yang Mahaadil!<x id="j" />" Tetapi aku berkata: "Kurus merana<x id="k" /> aku, kurus merana aku. Celakalah<x id="l" /> aku<n id="1" />! Sebab para penggarong<x id="m" /> menggarong, ya, terus-menerus mereka melakukan penggarongannya!<x id="n" />"

Celakalah<x id="j" /> engkau, hai perusak<n id="1" /> yang tidak dirusak sendiri, dan engkau, hai penggarong yang tidak digarong sendiri! Apabila engkau selesai merusak, engkau sendiri akan dirusak;<x id="k" /> apabila engkau habis menggarong, engkau sendiri akan digarong.<x id="l" />

Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak setia<x id="l" /> terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN.

Sebab kaum Israel dan kaum Yehuda telah sungguh-sungguh berlaku tidak setia<x id="u" /> terhadap Aku, demikianlah firman TUHAN.

mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang<x id="s" /> mereka, berubah seperti busur<x id="t" /> yang memperdaya;

tetapi orang fasik<x id="u" /> akan dipunahkan dari tanah<x id="v" /> itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.<x id="w" />

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.<x id="u" />

Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.<x id="a" />

Orang fasik dipakai sebagai tebusan<x id="u" /> bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur.

Suatu penglihatan yang kejam<x id="w" /> telah diberitakan kepadaku: "Penggarong menggarong,<x id="x" /> perusak merusak! Majulah, hai Elam<n id="1" />,<x id="y" /> kepunglah, hai Madai!<x id="z" /> Aku hentikan semua keluh yang ditimbulkannya."

Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai,<x id="s" /> seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap,

Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;<x id="e" /> yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat<x id="f" /> dengan tidak ada alasannya.

Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.

Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu,<x id="q" /> karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.<x id="r" />

Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik,<x id="r" /> tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.

Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.

Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.

Bahkan, seperti penyamun ia menghadang,<x id="u" /> dan memperbanyak pengkhianat di antara manusia.

Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.

Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian<x id="b" /> di Adam, di sana mereka telah berkhianat<x id="c" /> terhadap Aku.