Lalu kami melalui pintu gerbang Efraim,<x id="f" /> pintu gerbang Lama,<x id="g" /> pintu gerbang Ikan,<x id="h" /> menara Hananeel<x id="i" /> dan menara Mea<x id="j" /> sampai pintu gerbang Domba.<x id="k" /> Mereka berhenti di pintu gerbang Penjagaan.

Lalu pada pintu gerbang Mata Air<x id="b" /> mereka langsung naik tangga-tangga kota Daud, pada jalan pendakian tembok, lewat istana Daud, dan berjalan sampai pintu gerbang Air,<x id="c" /> di sebelah Timur.

Mulai dari pintu gerbang Kuda<x id="a" /> para imam mengadakan perbaikan, masing-masing di depan rumahnya.

Lalu antara kamar atas di penjuru dan pintu gerbang Domba<x id="b" /> para tukang emas dan para pedagang mengadakan perbaikan.

Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak,<x id="j" /> ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah.<x id="k" /> Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok<x id="l" /> Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.

Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air<x id="m" /> dan ke kolam Raja.<x id="n" /> Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu,

aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.

Pintu gerbang Ikan<x id="c" /> dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

sampai di depan pintu gerbang Air,<x id="v" /> di sebelah timur, dan di depan menara yang menonjol. Adapun para budak<x id="w" /> di bait Allah tinggal di Ofel.<x id="x" />

Para penunggu pintu gerbang: Akub dan Talmon dengan saudara-saudara mereka yang mengadakan penjagaan di pintu-pintu gerbang, berjumlah seratus tujuh puluh dua orang.

Matanya, Bakbukya, Obaja, Mesulam, Talmon dan Akub adalah penunggu-penunggu pintu gerbang yang mengadakan penjagaan di gudang-gudang perlengkapan pada pintu-pintu gerbang.

Para imam dan orang-orang Lewi mentahirkan dirinya, lalu mentahirkan seluruh umat<x id="u" /> itu, dan kemudian pintu-pintu gerbang dan tembok.

Pintu gerbang Lebak<x id="j" /> diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah.<x id="k" /> Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah.<x id="l" />

(8-17) Maka pergilah orang mengambil daun-daun itu, lalu membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air<x id="w" /> dan di lapangan pintu gerbang Efraim.<x id="x" />

Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat,<x id="s" /> kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat.

Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="e" />"

Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya!<x id="w" /> Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota,<x id="x" /> tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?<x id="y" />"

Pintu gerbang Lama<x id="f" /> diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem.<x id="m" /> Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Di samping mereka Zadok bin Imer mengadakan perbaikan di depan rumahnya. Di sampingnya Semaya bin Sekhanya, penjaga pintu gerbang Timur.