Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan aku di atas kereta orang bangsawan.

Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur;<x id="m" /> kebun anggurku sendiri tak kujaga<n id="1" />.

<n id="1" />--Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta<x id="d" /> kuat seperti maut, kegairahan<x id="e" /> gigih seperti dunia orang mati<n id="2" />, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!