"Lawanlah<x id="r" /> orang Midian<x id="s" /> itu, dan tewaskanlah mereka,<x id="t" />

Aku harus menyimpan kesaksian<x id="c" /> ini dan memeteraikan<x id="d" /> pengajaran<n id="1" /> ini di antara murid-muridku.

Angin<x id="r" /> melingkupi mereka dalam sayap-sayapnya, dan mereka akan mendapat malu<x id="s" /> karena korban-korban mereka.

Kesalahan Efraim dibungkus, dosanya disimpan.<x id="r" />

Ia membungkus air<x id="e" /> di dalam awan-Nya,<x id="f" /> namun awan itu tidak robek.

(6-8) Mataku mengidap<x id="x" /> karena sakit hati, rabun karena semua lawanku.

(7-5) jika aku melakukan yang jahat terhadap orang yang hidup damai dengan aku, atau merugikan orang yang melawan aku dengan tidak ada alasannya,<x id="k" />

Lawan-lawan-Mu mengaum<x id="e" /> di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji<x id="f" /> mereka sebagai tanda.

Janganlah lupa suara<x id="o" /> lawan-Mu,<x id="p" /> deru<x id="q" /> orang-orang yang bangkit melawan<x id="r" /> Engkau, yang terus-menerus makin keras.

Nyanyian ziarah. Mereka telah cukup menyesakkan<x id="v" /> aku sejak masa mudaku<x id="w" />--biarlah Israel berkata<x id="x" /> demikian--

mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan<x id="y" /> aku.

Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal.<x id="g" />

Sebab tempat tidur akan kurang panjang untuk dipakai membujurkan diri dan selimut akan kurang lebar untuk dipakai menyelubungi<x id="m" /> diri.

Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan<x id="a" /> mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.

Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya<x id="j" /> untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.

Dalam keadaan terdesak itu raja Ahas ini, malah semakin berubah setia<x id="o" /> terhadap TUHAN.

Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri<x id="c" /> di hadapan Allah nenek moyangnya,

(7-7) Bangkitlah,<x id="o" /> TUHAN, dalam murka-Mu, berdirilah menghadapi geram orang-orang yang melawan<x id="p" /> aku, bangunlah<x id="q" /> untukku, ya Engkau yang telah memerintahkan penghakiman!

(8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan<x id="q" /> karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh<x id="r" /> dan pendendam.

Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi<x id="h" /> sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.