"Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman,<x id="f" /> kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci<x id="g" /> kepada pengetahuan?

untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman,<x id="d" /> dan pengetahuan serta kebijaksanaan<x id="e" /> kepada orang muda--

Hai orang yang tak berpengalaman,<x id="x" /> tuntutlah kecerdasan,<x id="y" /> hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.

buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup,<x id="x" /> dan ikutilah jalan pengertian.<x id="y" />"

Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.

Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan<x id="u" /> oleh kelalaiannya.

kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,<x id="d" />

"Siapa yang tak berpengalaman,<x id="t" /> singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi<x id="u" /> katanya:

"Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi<x id="l" /> katanya:

Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.<x id="p" />

Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian<x id="e" /> ditegur, ia menjadi insaf.<x id="f" />

Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan.<x id="m" />

Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah<x id="p" /> ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.<x id="q" />

Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.<x id="m" />