Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh<x id="o" /> bagi lawan mereka--

bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,

Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.

Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan<x id="q" /> dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!<x id="r" />

Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.

Kemiskinan dan cemooh<x id="o" /> menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.<x id="p" />

Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya<x id="p" /> sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.<x id="q" />

Bila tidak ada wahyu<n id="1" />, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.<x id="b" />

Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: "Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya?<x id="p" /> Pergilah melakukan pekerjaanmu!"

Orang yang sakit kusta harus berpakaian<x id="u" /> yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya<x id="v" /> sambil berseru-seru: Najis! Najis!<x id="w" />

Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah<x id="h" /> setia kepada TUHAN.

Aku, TUHAN, yang mengatakannya.<x id="g" /> Hal itu akan datang, dan Aku yang akan membuatnya.<x id="h" /> Aku tidak melalaikannya dan tidak merasa sayang,<x id="i" /> juga tidak menyesal.<x id="j" /> Aku akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu,<x id="k" /> demikianlah firman Tuhan ALLAH.<x id="l" />"

Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar,<x id="s" /> anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung<x id="t" /> dan janganlah kamu berdukacita,<x id="u" /> supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat<x id="v" /> ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis<x id="w" /> karena api yang dinyalakan TUHAN itu.

Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya<x id="w" /> dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian<x id="x" /> kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya.<x id="y" />

Apabila imam sudah menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN<n id="1" />, haruslah ia menguraikan rambut<x id="w" /> perempuan itu, lalu meletakkan korban peringatan, yakni korban sajian cemburuan,<x id="x" /> ke atas telapak tangan perempuan itu, sedang di tangan imam haruslah ada air pahit yang mendatangkan kutuk.<x id="y" />