Sementara itu tinggallah mereka berdiri, masing-masing di tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri.<x id="w" />

Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada."

Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang<x id="x" /> kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya<x id="y" /> beserta rakyat yang bersama-sama dengan dia.

Abimelekh dan pasukan yang bersama-sama dengan dia menyerbu dan menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu menyerbu dan menewaskan semua orang yang ada di padang.

Maka bangkitlah murka<x id="p" /> TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan<x id="q" /> mereka ke dalam tangan perampok<x id="r" /> dan menjual mereka<x id="s" /> kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup<x id="t" /> lagi menghadapi musuh mereka.

tetapi ia sendiri berhenti pada batu-batu berpahat yang di dekat Gilgal, dan kembali menghadap raja. Berkatalah ia: "Ada pesan rahasia yang kubawa untuk tuanku, ya raja." Kata Eglon: "Diamlah dahulu!" Maka semua orang yang berdiri di depannya itu pergi ke luar.

Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela<x id="d" /> Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."

Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam,<x id="u" /> pergilah ia ke gunung Gerizim<x id="v" /> dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga.

Ketika hati mereka riang gembira,<x id="v" /> berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.

dan Pinehas bin Eleazar<x id="g" /> bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu<x id="h" />--kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.<x id="i" />"