Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun mereka ketakutan<x id="a" /> terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.<x id="b" />

Dan sejak itu diadakanlah korban bakaran yang tetap, juga korban bakaran pada bulan baru<x id="d" /> dan pada setiap hari raya yang kudus bagi TUHAN,<x id="e" /> dan setiap kali orang mempersembahkan persembahan sukarela kepada TUHAN.

Sejak hari pertama bulan yang ketujuh mereka mulai mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN, namun dasar bait suci TUHAN belum juga diletakkan.

Pada waktu itu juga orang-orang yang telah kembali dari penawanan, yakni mereka yang pulang dari pembuangan, mempersembahkan sebagai korban bakaran kepada Allah Israel: lembu jantan<x id="h" /> dua belas ekor untuk seluruh Israel,<x id="i" /> domba jantan sembilan puluh enam ekor, anak domba tujuh puluh tujuh ekor, kambing jantan<x id="j" /> sebagai korban penghapus dosa dua belas ekor, semuanya itu sebagai korban bakaran bagi TUHAN.

Mereka juga mengadakan hari raya Pondok Daun<n id="1" />,<x id="c" /> sesuai dengan yang ada tertulis, dan mempersembahkan korban bakaran hari demi hari menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan, yakni setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari itu.

Maka mulailah Yesua<x id="w" /> bin Yozadak<x id="x" /> beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel<x id="y" /> beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel<n id="1" /> untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa,<x id="z" /> abdi Allah.