Adapun manna itu seperti ketumbar<x id="j" /> dan kelihatannya seperti damar bedolah.<x id="k" />

Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa,<x id="d" /> orang Enak<x id="e" /> yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang,<x id="f" /> dan demikian juga mereka terhadap kami."

Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna<n id="1" /><x id="i" /> ini saja yang kita lihat."

Lalu Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN. Mereka naik ke gunung Hor<x id="t" /> sedang segenap umat itu memandangnya.

Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka<x id="o" /> matanya;

tutur kata orang yang mendengar firman Allah,<x id="p" /> yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa<x id="q" /> sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.

Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya;

suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu<x id="j" /> di depan mata mereka<x id="k" /> itu

mereka akan berceritera kepada penduduk negeri ini, yang telah mendengar<x id="m" /> bahwa Engkau, TUHAN, ada di tengah-tengah bangsa ini,<x id="n" /> dan bahwa Engkau, TUHAN, menampakkan diri-Mu kepada mereka dengan berhadapan muka,<x id="o" /> waktu awan-Mu berdiri di atas mereka<x id="p" /> dan waktu Engkau berjalan mendahului mereka di dalam tiang awan pada waktu siang dan di dalam tiang api pada waktu malam.<x id="q" />

Kebetulan datanglah salah seorang Israel membawa seorang perempuan Midian<x id="x" /> kepada sanak saudaranya dengan dilihat Musa dan segenap umat Israel yang sedang bertangis-tangisan<x id="y" /> di depan pintu Kemah Pertemuan.

dan laki-laki<x id="q" /> lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan,

Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan<x id="j" /> bagi kami.

Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis<x id="n" /> di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh<x id="v" /> aku saja,<x id="w" /> jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku."

Sesudah itu haruslah lembu itu dibakar habis di depan mata imam; kulitnya, dagingnya dan darahnya haruslah dibakar habis bersama-sama dengan kotorannya.<x id="c" />

Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan menghalau mereka."

Kemudian TUHAN menyingkapkan mata<x id="z" /> Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.

Kemudian berkatalah Balak kepada Bileam: "Marilah aku akan membawa engkau ke tempat<x id="g" /> lain; mungkin benar di mata Allah bahwa engkau menyerapah mereka bagiku<x id="h" /> dari tempat itu."

Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia<n id="1" />.<x id="n" />

tutur kata orang yang mendengar firman<x id="n" /> Allah, dan yang beroleh pengenalan akan Yang Mahatinggi,<x id="o" /> yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.