Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah<x id="r" /> penglihatan itu<n id="1" /> dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.

Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!<x id="g" />" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak,<x id="h" /> tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya.<x id="i" />

Bukankah sekalian itu akan melontarkan<x id="c" /> peribahasa mengatai dia, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang<n id="1" /> yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya--berapa lama lagi? --dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian.<x id="d" />