Ia menyingkirkan pelacuran<x id="n" /> bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala<x id="o" /> yang dibuat oleh nenek moyangnya.

Sekalipun bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan,<x id="s" /> namun Asa berpaut<x id="t" /> kepada TUHAN dengan segenap hatinya sepanjang umurnya.

Bertindaklah begini: Pecatlah raja-raja itu masing-masing dari kedudukannya, dan angkatlah bupati-bupati menggantikan mereka.

Ia hidup mengikuti jejak Asa,<x id="m" /> ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (22-44) Hanya bukit-bukit pengorbanan<x id="n" /> tidak dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.

Bahkan ia memecat Maakha,<x id="p" /> neneknya, dari pangkat ibu suri,<x id="q" /> karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan<x id="r" /> patung yang keji itu dan membakarnya di lembah Kidron.

Lalu segeralah ia membuka kain pembalut itu dari matanya, sehingga raja Israel mengenali dia sebagai seorang dari rombongan nabi.

Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata: "Itu pasti raja Israel!" Lalu majulah mereka untuk menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak.

Kata raja kepadanya: "Perbuatlah seperti yang dikatakannya; pancunglah dia dan kuburkanlah dia; dengan demikian engkau menjauhkan dari padaku dan dari pada kaumku noda darah<x id="t" /> yang ditumpahkan Yoab dengan tidak beralasan.

karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang<x id="i" /> dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria,<x id="j" /> orang Het itu.

Pada waktu raja lewat, ia mengadukan halnya kepada raja, katanya: "Ketika hambamu ini maju ke tengah pertempuran, tiba-tiba ada seorang meninggalkan barisan dan membawa seorang kepadaku sambil berkata: Jagalah orang ini, jika ia hilang dengan cara bagaimanapun juga, maka nyawamu adalah ganti nyawanya,<x id="r" /> atau engkau harus membayar setalenta perak.