Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan<x id="r" /> itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.<x id="s" />"

Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa<n id="1" /> yang di sekelilingmu; hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.

Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu<x id="c" /> melindungi hambamu<n id="1" /> ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus<x id="d" /> kami."

Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan<x id="d" /> itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.

Anak semang<x id="s" /> dan budak perempuanku<x id="t" /> menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.

Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan<n id="1" />,<x id="m" /> ketika mereka beperkara dengan aku,<x id="n" />

Kemudian bernazarlah<x id="t" /> ia, katanya: "TUHAN semesta alam,<x id="u" /> jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat<x id="v" /> kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN<n id="1" /> untuk seumur hidupnya<x id="w" /> dan pisau cukur<x id="x" /> tidak akan menyentuh kepalanya<n id="2" />."

Lalu Abraham berdoa kepada Allah,<x id="c" /> dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak.

Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa,<x id="v" /> karena iapun anakmu."

Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar.

Dan jika ia menumbuk sampai tanggal gigi budaknya laki-laki atau gigi budaknya perempuan, maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kehilangan giginya itu.

Hasil tanah selama sabat<x id="d" /> itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.

Lalu bangkitlah perempuan itu berdiri, sujudlah ia menyembah dengan mukanya ke tanah sambil berkata: "Sesungguhnya, hambamu ini ingin menjadi budak yang membasuh kaki para hamba tuanku itu."

bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."

Berpalinglah kepadaku<x id="o" /> dan kasihanilah<x id="p" /> aku, berilah kekuatan-Mu<x id="q" /> kepada hamba-Mu, dan selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan!<x id="r" />

Ya TUHAN, aku hamba-Mu!<x id="j" /> Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan!<x id="k" /> Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!<x id="l" />

Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh<x id="y" /> seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.<x id="z" />

tetapi hari ketujuh<x id="j" /> adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan,<x id="k" /> atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau<x id="l" /> juga.

Kata Rahel: "Ini Bilha,<x id="f" /> budakku perempuan,<x id="g" /> hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan.<x id="h" />"

Lalu masuklah Laban ke dalam kemah Yakub dan ke dalam kemah Lea<x id="n" /> dan ke dalam kemah kedua budak perempuan<x id="o" /> itu, tetapi terafim itu tidak ditemuinya.<x id="p" /> Setelah keluar dari kemah Lea, ia masuk ke dalam kemah Rahel.