Celakalah<x id="p" /> mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik<n id="1" /><x id="q" /> dan kebaikan itu jahat,<x id="r" /> yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan,<x id="s" /> yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.<x id="t" />

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu,<x id="d" /> manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.<x id="e" />

Terang itu menyenangkan dan melihat matahari<x id="w" /> itu baik bagi mata;

(19-11) lebih indah dari pada emas,<x id="t" /> bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu,<x id="u" /> bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.<x id="v" />

Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

Lalu katanya kepada mereka: "Dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan.<x id="y" />" Ada tiga hari lamanya mereka tidak dapat memberi jawab teka-teki itu.

(5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.<x id="w" />

--Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku<x id="f" /> di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin<x id="g" /> duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.<x id="h" />

Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum matahari terbenam, berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "Apakah yang lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?<x id="d" />" Sahutnya kepada mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku."

Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya<x id="l" /> dan rasanya manis seperti madu<x id="m" /> dalam mulutku<n id="1" />.