Kemudian majulah orang-orang Israel berperang melawan suku Benyamin; orang-orang Israel mengatur barisan perangnya melawan mereka dekat Gibea.

Kemudian kembalilah Gideon bin Yoas<x id="c" /> dari peperangan dengan melalui pendakian Heres;<x id="d" />

Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang<x id="n" /> dari kaum suku Dan,<x id="o" /> diperlengkapi dengan senjata.

Sementara keenam ratus orang dari bani Dan<x id="v" /> yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang,

Sebaliknya, bani Benyamin dari kota-kota lain berkumpul di Gibea untuk maju berperang melawan orang Israel.

Ketika orang-orang Israel mundur dalam pertempuran<x id="w" /> itu, maka suku Benyamin mulai menyerang orang Israel, sehingga terbunuh kira-kira tiga puluh orang, karena pikir mereka: "Tentulah orang-orang itu terpukul kalah sama sekali oleh kita seperti dalam pertempuran yang dahulu."

Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai<x id="q" /> orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan.

--Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.

Juga orang-orang Israel dihitung jumlahnya; dengan tidak termasuk suku Benyamin ada empat ratus ribu orang yang bersenjatakan pedang; semuanya itu prajurit.

Tetapi laskar orang Israel mengumpulkan segenap kekuatannya, lalu mengatur pula barisan perangnya di tempat mereka mengatur barisannya semula.

dan sampai di depan Gibea, sebanyak sepuluh ribu orang pilihan dari seluruh Israel. Pertempuran itu dahsyat, tetapi bani Benyamin tidak tahu<x id="o" /> bahwa malapetaka<x id="p" /> datang menimpa mereka.

Jadi larilah mereka dari depan orang-orang Israel itu, ke arah padang gurun, tetapi pertempuran itu tidak dapat dihindari mereka, lalu orang-orang dari kota-kota menghabisi mereka di tengah-tengahnya.

Roh TUHAN menghinggapi dia<n id="1" /><x id="l" /> dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim,<x id="m" /> raja Aram,<x id="n" /> ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.

maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim<x id="w" /> dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus orang<x id="x" /> yang diperlengkapi dengan senjata itu.

Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel.<x id="o" /> Di sana mereka bertanya kepada Allah:<x id="p" /> "Siapakah dari kami yang lebih dahulu<x id="q" /> maju berperang<x id="r" /> melawan bani Benyamin?" Jawab TUHAN: "Suku Yehudalah<x id="s" /> lebih dahulu."

Kemudian pergilah orang-orang Israel, lalu menangis di hadapan TUHAN<x id="u" /> sampai petang,<x id="v" /> sesudah itu mereka bertanya kepada TUHAN:<x id="w" /> "Akan pergi pulakah kami berperang<x id="x" /> melawan bani Benyamin, saudara kami itu?" Jawab TUHAN: "Majulah melawan mereka."

dan Pinehas bin Eleazar<x id="g" /> bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu<x id="h" />--kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.<x id="i" />"

Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan<x id="z" /> anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah."