Keesokan harinya ketika<x id="x" /> orang mempersembahkan korban, datanglah dengan tiba-tiba air dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air.<x id="y" />

Keesokan harinya pagi-pagi, ketika matahari bersinar atas permukaan air itu, tampaklah kepada orang Moab itu, bahwa air di sebelah depannya merah seperti darah.

Demikianlah air itu menjadi sehat<x id="a" /> sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.

Aku ini telah menggali air dan telah minum air asing, dan aku telah mengeringkan dengan telapak kakiku segala sungai di Mesir.

Ia mengambil jubah<x id="s" /> Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya<x id="t" /> ke atas air itu sambil berseru: "Di manakah TUHAN, Allah Elia?" Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa.

Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan<x id="z" /> garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi."

Lalu Elia mengambil jubahnya,<x id="h" /> digulungnya, dipukulkannya<x id="i" /> ke atas air itu, maka terbagilah<x id="j" /> air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.<x id="k" />

Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."

Maka berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom.<x id="o" /> Tetapi sesudah mereka berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak terdapat air untuk tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka.

sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air,<x id="v" /> sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum.

Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai<x id="r" /> di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas<x id="s" /> hati.

Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya<n id="1" /> ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"

Tetapi jawabnya: "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan<x id="x" /> dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka."

Tetapi keesokan harinya ia mengambil sehelai selimut yang telah dicelupkannya ke dalam air dan membentangkannya ke atas muka raja. Jadi matilah<x id="s" /> raja, dan Hazael menjadi raja menggantikan dia.

Tetapi bertanyalah Yosafat: "Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk<x id="p" /> TUHAN?" Lalu salah seorang pegawai raja Israel menjawab, katanya: "Di sini ada Elisa<x id="q" /> bin Safat, yang dahulu melayani Elia.<x id="r" />"

Kamu akan memusnahkan segala kota yang berkubu dan segala kota pilihan; kamu akan menumbangkan segala pohon yang baik; kamu akan menutup segala mata air dan kamu akan merusakkan segala ladang yang baik dengan batu-batu."

Mereka meruntuhkan kota-kota dan menutupi setiap ladang yang baik dengan batu, karena setiap orang melemparkan batu ke atasnya. Mereka menutup segala mata air dan menumbangkan segala pohon yang baik, sampai hanya Kir-Hareset<x id="z" /> saja yang ditinggalkan, tetapi kota ini ditembaki oleh orang-orang pengumban dari segala penjuru.

Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya<x id="z" /> serta minum dari sumurnya,<x id="a" />

Selebihnya dari riwayat Hizkia, segala kepahlawanannya dan bagaimana ia membuat kolam<x id="q" /> dan saluran<x id="r" /> air dan mengalirkan air ke dalam kota, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?