Dan apa yang tinggal dari daging dan roti itu haruslah kamu bakar habis dengan api.

Tetapi apa yang masih tinggal dari daging korban sembelihan itu sampai hari yang ketiga, haruslah dibakar habis<x id="y" /> dengan api.

Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya,<x id="b" /> yakni bagian maha kudus<x id="c" /> dari segala korban api-apian TUHAN.

Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya,<x id="k" /> yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian<x id="l" /> TUHAN!

Dan haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya atau boleh juga pada keesokan harinya, tetapi apa yang tinggal sampai hari yang ketiga haruslah dibakar habis.<x id="m" />

Pada hari itu juga korban itu harus dimakan; janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari padanya sampai pagi;<x id="t" /> Akulah TUHAN.<x id="u" />

Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu: "Ambillah korban sajian<x id="f" /> yang tinggal dari segala korban api-apian TUHAN, dan makanlah itu sebagai roti yang tidak beragi di samping mezbah,<x id="g" /> karena itulah bagian maha kudus.

Selebihnya<x id="s" /> haruslah dimakan oleh Harun dan anak-anaknya;<x id="t" /> haruslah itu dimakan sebagai roti yang tidak beragi<x id="u" /> di suatu tempat yang kudus,<x id="v" /> haruslah mereka memakannya di pelataran<x id="w" /> Kemah Pertemuan.<x id="x" />

Jikalau korban sembelihan yang dipersembahkan itu merupakan korban nazar<x id="v" /> atau korban sukarela,<x id="w" /> haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya dan yang selebihnya boleh juga dimakan pada keesokan harinya.<x id="x" />

Kemudian Musa mencari dengan teliti kambing jantan korban penghapus dosa<x id="n" /> itu, tetapi ternyata kambing itu sudah habis dibakar. Sebab itu dimarahinyalah Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu, katanya:

Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan.<x id="j" /> Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN.

Dan minyak selebihnya haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan, supaya diadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN.<x id="y" />

Tetapi jikalau ia menguduskan ladangnya sesudah tahun Yobel,<x id="j" /> maka imam harus menghitung harganya bagi orang itu sesuai dengan tahun-tahun yang masih tinggal<x id="k" /> sampai kepada tahun Yobel, dan harga itu harus dikurangkan dari nilainya.