Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu;

Maka pergilah ia ke sana, lalu bercakap-cakap dengan perempuan itu, sebab Simson suka kepadanya.

maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian<n id="1" /> untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.

Simson<x id="j" /> pergi ke Timna<x id="k" /> dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.

Kemudian bani Yehuda maju berperang melawan orang Kanaan, yang diam di pegunungan,<x id="m" /> di Tanah Negeb<x id="n" /> dan di Daerah Bukit.

Orang Amori<x id="f" /> mendesak bani Dan<x id="g" /> ke sebelah pegunungan dan tidak membiarkan mereka turun ke lembah,<x id="h" />

Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke dalam tanganmu.<x id="f" />

Setelah ayahnya pergi kepada perempuan itu, Simson mengadakan perjamuan<x id="u" /> di sana, sebab demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda.

Dan dengan pukulan yang hebat ia meremukkan tulang-tulang mereka. Lalu pergilah ia dan tinggal dalam gua di bukit batu<x id="u" /> Etam.<x id="v" />

Setelah ia sampai ke sana, ditiupnyalah sangkakala<x id="j" /> di pegunungan Efraim, lalu turunlah orang Israel bersama-sama dengan dia dari pegunungan itu, dan ia sendiri di depan.

Di tempat-tempat penimbaan air, menurut suara orang-orang yang berdendang, di sanalah orang menyanyikan perbuatan<x id="j" /> TUHAN yang adil, perbuatan-Nya yang adil terhadap orang-orang-Nya di pedusunan di Israel. Pada waktu itu turunlah umat TUHAN ke pintu gerbang.<x id="k" />

Dari suku Efraim<x id="p" /> mereka datang ke lembah,<x id="q" /> mengikuti engkau, ya suku Benyamin,<x id="r" /> dengan laskarmu; dari suku Makhir<x id="s" /> turunlah para panglima dan dari suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah.

Kata Gaal sekali lagi: "Lihat, ada orang banyak turun dari gunung Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin Peramal."

Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.

Kata mereka kepadanya: "Kami datang ke sini untuk mengikat dan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang Filistin." Tetapi jawab Simson kepada mereka: "Bersumpahlah kepadaku,<x id="y" /> bahwa kamu sendiri tidak akan menyerang aku."

Orang Filistin<x id="o" /> itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya<x id="p" /> dan membawanya ke Gaza.<x id="q" /> Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.<x id="r" />

Berkatalah ia kepada mereka: "Ikutlah aku, sebab TUHAN telah menyerahkan musuhmu, orang-orang Moab<x id="k" /> itu, ke dalam tanganmu.<x id="l" />" Maka turunlah mereka mengikuti dia, lalu mereka merebut tempat penyeberangan sungai Yordan<x id="m" /> ke Moab dan tidak seorangpun dibiarkan mereka menyeberang.

Lalu berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu.<x id="w" /> Bukankah TUHAN telah maju di depan<x id="x" /> engkau<n id="1" />?" Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia,

dan TUHAN mengacaukan<x id="y" /> Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki.

Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."