Bangsa-bangsa akan dibakar menjadi kapur<x id="t" /> dan akan dibakar dalam api<x id="u" /> seperti semak duri<x id="v" /> yang ditebang.

Aku akan menyalakan api<x id="q" /> di tembok Damsyik,<x id="r" /> yang menghanguskan<x id="s" /> puri Benhadad.<x id="t" />"

Terhadapnya singa-singa<x id="p" /> muda mengaum, menyaringkan suaranya; negerinya dibuat orang menjadi tandus,<x id="q" /> kota-kotanya terbakar,<x id="r" /> tidak lagi berpenduduk.<x id="s" />

Aku akan melakukan pembalasan kepadamu sesuai dengan hasil perbuatanmu,<x id="d" /> demikianlah firman TUHAN. Aku akan menyalakan api<x id="e" /> di hutannya<x id="f" /> yang akan memakan habis segala sesuatu yang di sekitarnya."

Si kurang ajar<n id="1" /><x id="o" /> itu akan tersandung jatuh<x id="p" /> dan tidak ada yang membangkitkan<x id="q" /> dia. Di kota-kotanya Aku akan menyalakan api<x id="r" /> yang akan menghanguskan segala apa yang di sekitarnya.

TUHAN melepaskan segenap amarah-Nya,<x id="o" /> mencurahkan<x id="p" /> murka-Nya<x id="q" /> yang menyala-nyala, dan menyalakan api<x id="r" /> di Sion, yang memakan dasar-dasarnya.<x id="s" />

Aku akan menyalakan api di dalam tembok Raba,<x id="n" /> sehingga purinya dimakan habis,<x id="o" /> diiringi sorak-sorai<x id="p" /> pada waktu pertempuran, diiringi angin badai<x id="q" /> pada waktu puting beliung;

Lalu berkatalah ia kepada hamba-hambanya: "Lihat, ladang Yoab ada di sisi ladangku dan di sana ada jelainya.<x id="c" /> Pergilah, bakarlah itu." Maka hamba-hamba Absalom membakar ladang itu.

Segera setelah kamu merebut kota itu, haruslah kamu membakarnya;<x id="s" /> sesuai dengan firman<x id="t" /> TUHAN kamu harus melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu."

Ketika diacungkannya tangannya, maka segeralah<x id="f" /> bangun orang-orang yang bersembunyi itu dari tempatnya, mereka berlari memasuki kota, merebutnya, lalu segera membakar<x id="g" /> kota itu.

Lalu Yoab pergi mendapatkan Absalom ke rumahnya, dan bertanya kepadanya: "Mengapa hamba-hambamu membakar<x id="d" /> ladang kepunyaanku itu?"

karena mereka meninggalkan<x id="c" /> Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam-padam.

Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="e" />"

(9-17) Sebab kefasikan itu menyala seperti api<x id="h" /> yang memakan habis puteri malu dan rumput,<x id="i" /> lalu membakar<x id="j" /> belukar di hutan sehingga tonggak asap berkepul-kepul ke atas.

Pohon zaitun<x id="l" /> yang rimbun, elok dipandang mata, pernah TUHAN menamai engkau. Tetapi dengan bunyi keributan yang hebat Ia menyalakan api<x id="m" /> pada daun-daunnya, sehingga ranting-rantingnya terbakar.<x id="n" />

Siapkanlah bagimu barang-barang untuk perjalananmu ke pembuangan,<x id="n" /> hai puteri Mesir yang sudah lama menetap! Sebab Memfis<x id="o" /> akan menjadi sunyi sepi,<x id="p" /> dijadikan reruntuhan yang tidak berpenduduk lagi.

Pahlawan-pahlawan<x id="b" /> Babel telah berhenti berperang, mereka tinggal duduk di kubu-kubu pertahanan, kegagahberanian mereka sudah lenyap, mereka sudah menjadi seperti perempuan.<x id="c" /> Tempat-tempat tinggalnya sudah terbakar,<x id="d" /> palang-palang<x id="e" /> pintunya sudah patah!

Kemudian rakyat itu juga masing-masing memotong dahan-dahan, lalu mengikuti Abimelekh, meletakkan dahan-dahan itu di atas liang dan membakar liang itu di atas kepala orang-orang itu. Demikianlah semua penduduk kota Menara-Sikhem juga mati, kira-kira seribu orang laki-laki dan perempuan.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="o" /> Mari, kita bangun kembali tembok<x id="p" /> Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.<x id="q" />"

Menangis dan merintihlah karena gunung-gunung, dan merataplah karena padang rumput di gurun,<x id="g" /> sebab semuanya sudah tandus sampai tidak ada orang yang melintasinya, dan orang tidak mendengar lagi suara ternak; baik burung-burung di udara<x id="h" /> maupun binatang-binatang, semuanya telah lari dan sudah lenyap.