Sesudah dia, maka Ebzan dari Betlehem<x id="m" /> memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

Sesudah dia, maka Abdon bin Hilel, orang Piraton,<x id="o" /> memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

Tetapi Adoni-Bezek melarikan diri, lalu mereka mengejarnya, menangkapnya dan memotong ibu jari<n id="1" /> dari tangannya dan dari kakinya.

Kemudian bani Yehuda maju berperang melawan orang Kanaan, yang diam di pegunungan,<x id="m" /> di Tanah Negeb<x id="n" /> dan di Daerah Bukit.

Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai<x id="i" /> Gideon<n id="1" />; ditiupnyalah sangkakala<x id="j" /> dan orang-orang Abiezer<x id="k" /> dikerahkan untuk mengikuti dia.

Kemudian dikerahkanlah<x id="b" /> orang-orang Israel dari suku Naftali dan dari suku Asyer<x id="c" /> dan dari segenap suku Manasye, lalu mereka mengejar orang Midian<x id="d" /> itu.

Sesudah dia, bangkitlah Yair,<x id="q" /> orang Gilead, yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh dua tahun lamanya.

Sesudah dia, maka Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia memerintah atas orang Israel sepuluh tahun lamanya.

Lalu berkatalah Simson kepada mereka: "Jika kamu berbuat demikian, sesungguhnya aku takkan berhenti sebelum aku membalaskannya kepada kamu<n id="1" />."

Sesudah itu Simson jatuh cinta<x id="r" /> kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila.<x id="s" />

Berkatalah ia kepada mereka: "Ikutlah aku, sebab TUHAN telah menyerahkan musuhmu, orang-orang Moab<x id="k" /> itu, ke dalam tanganmu.<x id="l" />" Maka turunlah mereka mengikuti dia, lalu mereka merebut tempat penyeberangan sungai Yordan<x id="m" /> ke Moab dan tidak seorangpun dibiarkan mereka menyeberang.

Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal<x id="z" /> hidup.

Sesudah Yosua mati<n id="3" />,<x id="a" /> orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu<x id="b" /> maju menghadapi orang Kanaan<x id="c" /> untuk berperang melawan mereka?"

Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat<x id="h" /> dari nenek moyang<x id="i" /> mereka<n id="1" />, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya;<x id="j" /> dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar<n id="2" /><x id="k" /> itu.

sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia melalui pintu belakang.

Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat;<x id="p" /> ia menewaskan orang Filistin<x id="q" /> dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus<x id="r" /> orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.

Dari suku Efraim<x id="p" /> mereka datang ke lembah,<x id="q" /> mengikuti engkau, ya suku Benyamin,<x id="r" /> dengan laskarmu; dari suku Makhir<x id="s" /> turunlah para panglima dan dari suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah.

Juga dikirimnya pesan kepada seluruh suku Manasye dan orang-orang inipun dikerahkan untuk mengikuti dia. Dikirimnya pula pesan kepada suku Asyer,<x id="l" /> Zebulon dan Naftali,<x id="m" /> dan orang-orang inipun maju untuk menggabungkan diri dengan mereka.<x id="n" />

maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian<n id="1" /> untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.

Zebah dan Salmuna melarikan diri, tetapi Gideon mengejar mereka dan menawan kedua raja Midian itu, yakni Zebah dan Salmuna, sedang seluruh tentara itu diceraiberaikannya.