Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,

Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu<x id="n" /> dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.

Hizkia menerima surat<x id="d" /> itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.

Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.

Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN!

Kemudian Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka Manasye, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Hizkia memberikan<x id="m" /> segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja.

Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah<x id="i" /> pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN<n id="1" />.

Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!"

Kemudian Ahas mendapat perhentian<x id="e" /> bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Hizkia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia,<x id="p" /> anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.

Direbutlah itu sesudah lewat tiga tahun; dalam tahun keenam zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria.

Dalam tahun keempat belas<x id="i" /> zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda,<x id="j" /> lalu merebutnya<n id="1" />.

Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan<x id="y" /> kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku!

Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap<n id="1" /> kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.

Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: "Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan engkau," maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:

"Ah TUHAN, ingatlah kiranya,<x id="d" /> bahwa aku telah hidup<x id="e" /> di hadapan-Mu dengan setia<x id="f" /> dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.

Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: "Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?"

Hizkia berkata: "Itu perkara ringan<x id="l" /> bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak."

Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."