Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata goncang;<x id="t" /> dan seluruh bukitpun goyah.

Aku melihat, ternyata tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah lari terbang.<x id="u" />

Kita mengharapkan damai,<x id="q" /> tetapi tidak datang sesuatu yang baik, mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi yang ada hanya kengerian!<x id="r" />

Sebab sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa, dihinakan di antara manusia.

Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara,<x id="l" /> sebab aku ini masih muda.<x id="m" />"

Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka<x id="r" /> atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Lihat, ia naik seperti awan-awan,<x id="i" /> keretanya<x id="j" /> kencang seperti angin badai,<x id="k" /> kudanya<x id="l" /> lebih tangkas dari pada burung rajawali.<x id="m" /> Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!<x id="n" />

Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong<n id="1" />,<x id="r" /> dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.<x id="s" />

Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi padang gurun,<x id="v" /> dan segala kotanya sudah runtuh<x id="w" /> di hadapan TUHAN, di hadapan murka-Nya<x id="x" /> yang menyala-nyala!

Tetapi sesungguhnya, kamu percaya<x id="a" /> kepada perkataan dusta<x id="b" /> yang tidak memberi faedah.

Orang-orang bijaksana<x id="w" /> akan menjadi malu, akan terkejut<x id="x" /> dan tertangkap.<x id="y" /> Sesungguhnya, mereka telah menolak firman<x id="z" /> TUHAN, maka kebijaksanaan<x id="a" /> apakah yang masih ada pada mereka?

"Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang telah bersunat kulit khatannya:<x id="m" />

Sesungguhnya, mereka berkata kepadaku: "Di manakah firman TUHAN itu? Biarlah ia sampai!<x id="u" />"

Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.

Lihatlah, angin badai<x id="u" /> TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, --angin puting beliung<x id="v" />--dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.

Lihatlah, angin badai<x id="m" /> TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, --angin puting beliung--dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.

Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa kota itu<n id="1" /> akan dibangun<x id="y" /> kembali bagi TUHAN, dari menara Hananeel<x id="z" /> sampai Pintu Gerbang Sudut;<x id="a" />

"Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk;<x id="i" /> adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku<n id="1" />?<x id="j" />

Raja Zedekia menjawab: "Baiklah, ia ada dalam kuasamu<n id="1" />!<x id="m" /> Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang<x id="n" /> kamu!"

Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, ia datang melayang<x id="o" /> seperti burung rajawali dan mengembangkan sayapnya<x id="p" /> ke atas Moab.