Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.

Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:

Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka<x id="c" /> dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"

Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim<x id="h" /> berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.<x id="i" />

Lalu timbullah kegentaran<x id="m" /> di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah<x id="n" /> itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.

Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami."

Mereka seperti pagar tembok<x id="q" /> sekeliling kami siang malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka.

Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu.<x id="b" />

Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin,

Daud berhasil<x id="s" /> di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai<x id="t" /> dia.

Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul<x id="c" /> Nabal, sehingga ia mati.

Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan<x id="v" /> yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu,<x id="w" /> hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang<x id="x" /> TUHAN." Sebab pikir<x id="y" /> Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin."

Pada hari Elkana mempersembahkan korban<x id="k" />, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan<x id="l" /> masing-masing sebagian.

Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;

Pada suatu hari Eli, yang matanya<x id="t" /> mulai kabur dan tidak dapat melihat<x id="u" /> dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.

Dan Samuel makin besar<x id="k" /> dan TUHAN menyertai<x id="l" /> dia dan tidak ada satupun<x id="m" /> dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.

Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah<x id="p" /> anak-anaknya<n id="1" /> laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.

Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia;<x id="q" /> keduanya menjadi hakim di Bersyeba.<x id="r" />

Tetapi bangsa itu menolak<x id="t" /> mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus<x id="u" /> ada raja<x id="v" /> atas kami;

maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa<x id="w" /> lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."