(1.00) | Pkh 1:2 | Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia<n id="1" />.<x id="c" /> |
(0.95) | Pkh 12:8 | Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah,<x id="j" /> segala sesuatu adalah sia-sia<n id="1" />.<x id="k" /> |
(0.80) | Pkh 4:7 | Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari: |
(0.77) | Pkh 6:4 | Sebab anak gugur itu datang dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, dan namanya ditutupi kegelapan. |
(0.74) | Pkh 1:14 | Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.<x id="p" /> |
(0.74) | Pkh 5:7 | (5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.<x id="u" /> |
(0.74) | Pkh 6:9 | Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.<x id="q" /> |
(0.74) | Pkh 6:11 | Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia? |
(0.74) | Pkh 7:6 | Karena seperti bunyi duri<x id="b" /> terbakar di bawah kuali, demikian tertawa<x id="c" /> orang bodoh. Inipun sia-sia. |
(0.74) | Pkh 11:10 | Buanglah kesedihan<x id="z" /> dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.<x id="a" /> |
(0.73) | Pkh 8:14 | Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak<x id="n" /> untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!<x id="o" />" |
(0.73) | Pkh 9:9 | Nikmatilah hidup dengan isteri<x id="i" /> yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu<x id="j" /> dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari. |
(0.72) | Pkh 2:1 | Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan!<x id="w" /> Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia<n id="1" />." |
(0.72) | Pkh 2:11 | Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin;<x id="i" /> memang tak ada keuntungan di bawah matahari.<x id="j" /> |
(0.72) | Pkh 2:15 | Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?<x id="p" />" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia. |
(0.72) | Pkh 2:17 | Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.<x id="t" /> |
(0.72) | Pkh 2:19 | Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh?<x id="v" /> Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia. |
(0.72) | Pkh 2:21 | Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar. |
(0.72) | Pkh 2:23 | Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan<x id="x" /> hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram.<x id="y" /> Inipun sia-sia. |
(0.72) | Pkh 5:10 | (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang<n id="1" />, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. |