Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta<x id="h" /> yang kelihatannya seperti permata lazurit;<x id="i" /> dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia<n id="1" />.<x id="j" />

Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup<n id="1" /><x id="k" /> dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia,<x id="l" />

Jadi dengan siapa hendak kamu samakan<x id="v" /> Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa<x id="w" /> dengan Dia?

Inilah daftar<x id="t" /> keturunan<x id="u" /> Adam<n id="1" />. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;<x id="v" />

Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya,<x id="y" /> lalu memberi nama Set<x id="z" /> kepadanya.

(58-5) Bisa mereka serupa bisa ular,<x id="j" /> mereka seperti ular tedung tuli yang menutup telinganya,

Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang menyerupai cakrawala,<x id="d" /> yang kelihatan seperti hablur es yang mendahsyatkan, terbentang di atas kepala mereka.

Kelihatannya keempatnya adalah serupa, seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.

Masing-masing mempunyai empat muka<x id="f" /> dan bagi masing-masing ada empat sayap<x id="g" /> dan di bawah sayap mereka ada yang berbentuk tangan manusia.

Ada suara keramaian di atas gunung-gunung, seperti suara kumpulan orang<x id="p" /> yang besar jumlahnya! Suara kegaduhan<x id="q" /> dari kerajaan-kerajaan, dari bangsa-bangsa yang berkumpul! TUHAN semesta alam<x id="r" /> sedang memeriksa<x id="s" /> pasukan perang<n id="1" />.

Muka mereka kelihatan begini<n id="1" />: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali<x id="q" /> di belakang.

Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api<x id="t" /> yang menyala<n id="1" />, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat<x id="u" /> sabung-menyabung.

Rupa roda-roda itu<n id="1" /> seperti kilauan permata pirus<x id="y" /> dan keempatnya adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.

dan aku menerima penglihatan: Sungguh, ada kelihatan yang menyerupai seorang laki-laki, dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah kelihatan seperti api dan dari pinggangnya ke atas kelihatan seperti cahaya, seperti suasa<x id="a" /> mengkilat.

Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala<x id="c" /> yang di atas kepala kerub<x id="d" /> tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta,<x id="e" /> yang seperti permata lazurit<x id="f" /> kelihatannya.

Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan muka yang kulihat di tepi sungai Kebar.<x id="h" /> Masing-masing berjalan lurus ke mukanya.

pinggangnya diikat dengan ikat<x id="y" /> pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita<n id="1" /><x id="o" /> menjadikan manusia<n id="2" /><x id="p" /> menurut gambar<x id="q" /> dan rupa<x id="r" /> Kita, supaya mereka berkuasa<x id="s" /> atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara<x id="t" /> dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Sesudah itu pergilah raja Ahas menemui Tiglat-Pileser, raja Asyur, ke Damsyik. Setelah raja Ahas melihat mezbah yang ada di Damsyik, dikirimnyalah kepada imam Uria<x id="t" /> ukuran dan bagan mezbah itu, menurut buatannya yang tepat.

Di sebelah bawah tepinya ada gambar lembu-lembu yang mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum "laut" itu berkeliling; lembu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.