Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut<n id="1" /> ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.<x id="h" />

Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus<n id="1" />, lalu marahlah<x id="j" /> ia.

"Bangunlah, pergilah ke Niniwe<n id="1" />,<x id="c" /> kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

Orang-orang itu menjadi sangat takut<x id="w" /> kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar.<x id="x" />

Orang Niniwe percaya kepada Allah<n id="1" />, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.<x id="v" />

Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut<n id="1" />, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.<x id="r" />"

Maka atas penentuan<x id="y" /> TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus<n id="1" />;<x id="z" /> dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu<n id="1" />."

Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya<n id="1" />, tiga hari perjalanan luasnya.

Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.

Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum<x id="x" /> air.

Lalu atas penentuan<x id="t" /> TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak<n id="1" /> melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.

Bagaimana tidak Aku akan sayang<x id="x" /> kepada Niniwe,<x id="y" /> kota yang besar itu<n id="1" />, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"