Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho<x id="b" /> membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri.

Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.<x id="t" />

Pintu gerbang Ikan<x id="c" /> dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu<x id="e" /> pintu gerbang, para penyanyi<x id="f" /> dan orang-orang Lewi<x id="g" />.

Adapun kota itu luas dan besar, tetapi penduduknya<x id="l" /> sedikit dan rumah-rumah belum dibangun.

dari Bet-Gilgal, dari padang Geba dan Asmawet, karena para penyanyi itu telah mendirikan desa-desa sekitar Yerusalem.

Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem.<x id="m" /> Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Ketika Sanbalat<x id="c" /> mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi<n id="1" />

Lalu berkatalah Tobia,<x id="f" /> orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu<x id="g" /> mereka."

Jangan Kaututupi kesalahan<x id="i" /> mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu,<x id="j" /> karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.

Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

Berkatalah orang Yehuda: "Kekuatan para pengangkat<x id="m" /> sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini."

yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.<x id="s" />

kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="o" /> Mari, kita bangun kembali tembok<x id="p" /> Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.<x id="q" />"

Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku<x id="r" /> dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil<n id="1" />! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun.<x id="v" /> Tetapi kamu tak punya bagian<x id="w" /> atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"

Maka bersiaplah imam besar Elyasib<x id="x" /> dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun<x id="y" /> kembali pintu gerbang Domba.<x id="z" /> Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.<x id="a" />

Pintu gerbang Lebak<x id="j" /> diperbaiki oleh Hanun dan penduduk Zanoah.<x id="k" /> Mereka membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Pula tembok diperbaiki sepanjang seribu hasta sampai pada pintu gerbang Sampah.<x id="l" />

Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran,<x id="n" /> dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud.