Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?<x id="b" />"

Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur<x id="c" /> itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,

Maka datanglah seorang perempuan Samaria<n id="1" /> hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: <span class="red">"Berilah Aku minum.<x id="g" />"span>

tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam<x id="v" /> lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.<x id="w" />

Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara?<x id="s" /> Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan<x id="h" /> dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.

Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus<x id="o" /> dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki<x id="f" /> murid-murid-Nya<n id="1" /> lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.

"Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air,<x id="p" /> sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?<x id="q" />"

Lalu ular<x id="c" /> itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

Ketika Pilatus<n id="1" /> melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan,<x id="y" /> ia mengambil air dan membasuh tangannya<x id="z" /> di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah<x id="a" /> orang ini; itu urusan kamu sendiri!<x id="b" />"

Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."

<span class="red">tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus<x id="l" /> untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air<x id="m" /> di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal<n id="1" />.<x id="n" />"span>

Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur.<x id="s" /> Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.

Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat,<x id="k" /> lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan<x id="l" /> bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur<n id="1" />.<x id="m" />

Roh<x id="o" /> dan pengantin perempuan<x id="p" /> itu berkata: "Marilah<n id="1" />!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan<x id="q" /> dengan cuma-cuma!