Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.<x id="o" />

dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka<x id="m" /> kepadanya, bahkan setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu<x id="n" /> kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.

Setelah malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang hambanya beserta seorang prajurit yang saleh dari orang-orang yang selalu bersama-sama dengan dia.

Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu,<x id="t" /> mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup.<x id="u" />"

Sementara itu ia berharap, bahwa Paulus akan memberikan uang kepadanya. Karena itu ia sering memanggilnya untuk bercakap-cakap dengan dia.

Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.

Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.

<span class="red">Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku<n id="1" />.<x id="y" />"span>

Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang<x id="m" /> sedang berkumpul.

Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya<x id="y" /> terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat<x id="z" /> dan yang kaudengar.

Tetapi Imam Besar Ananias<x id="z" /> menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut<x id="a" /> Paulus.

Pada keesokan harinya mereka membiarkan orang-orang berkuda<x id="n" /> dan Paulus meneruskan perjalanan, dan mereka sendiri pulang ke markas.<x id="o" />

Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah<x id="q" /> dan Allah mengingat engkau<n id="1" />.<x id="r" />

Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus,<x id="x" /> supaya jangan habis waktunya di Asia.<x id="y" /> Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem<x id="z" /> pada hari raya Pentakosta.<x id="a" />

Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki<x id="v" /> rasul-rasul.

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab<x id="t" /> Saduki,<x id="u" /> bertindak sebab mereka sangat iri hati.

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara<x id="j" /> yang berkata kepadanya: <span class="red">"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"span>

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu,<x id="l" /> tetapi tidak melihat seorang jugapun.<x id="m" />

<span class="red">dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya<x id="q" /> ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."span>

Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran<x id="r" /> berkenan kepada-Nya.