Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan,<x id="r" /> karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

supaya, apabila orang-orang Makedonia<x id="a" /> datang bersama-sama dengan aku, jangan mereka mendapati kamu belum siap sedia, sehingga kami--untuk tidak mengatakan kamu--merasa malu atas keyakinan kami itu.

Kuulangi lagi: jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku bodoh.<x id="g" /> Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya akupun boleh bermegah sedikit.

Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan<x id="c" /> yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku<n id="1" />,<x id="d" /> yaitu seorang utusan Iblis<x id="e" /> untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Aku telah mengambil keputusan di dalam hatiku, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu<x id="x" /> dalam dukacita.

supaya Iblis<x id="i" /> jangan beroleh keuntungan atas kita<n id="1" />, sebab kita tahu apa maksudnya.<x id="j" />

Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung,<x id="a" /> supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku.

Jadi pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka, yang kuutus kepada kamu?

Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang<x id="g" /> aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan.<x id="h" /> Aku kuatir akan adanya perselisihan,<x id="i" /> iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,<x id="j" /> fitnah,<x id="k" /> bisik-bisikan<n id="1" />,<x id="l" /> keangkuhan,<x id="m" /> dan kerusuhan.<x id="n" />

Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita<x id="o" /> terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa<n id="1" /><x id="p" /> dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan<x id="q" /> yang mereka lakukan.

Sebab, jika aku mendukakan hatimu,<x id="y" /> siapa lagi yang dapat membuat aku menjadi gembira selain dia yang berdukacita karena aku.

Tetapi jika ada orang yang menyebabkan kesedihan,<x id="d" /> maka bukan hatiku yang disedihkannya, melainkan hati kamu sekalian, atau sekurang-kurangnya--supaya jangan aku melebih-lebihkan--,hati beberapa orang di antara kamu.

sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia,<x id="f" /> supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.

Adakah kami mulai lagi memujikan diri<x id="a" /> kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian<x id="b" /> kepada kamu atau dari kamu?

Dia yang tidak mengenal dosa<x id="v" /> telah dibuat-Nya menjadi dosa<n id="1" /> karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah<n id="2" />.<x id="w" />

Sebagai teman-teman sekerja,<x id="x" /> kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia<x id="y" /> kasih karunia Allah<n id="1" />, yang telah kamu terima.

sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati,<x id="l" /> dan sungguh kami hidup;<x id="m" /> sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;

Janganlah kamu merupakan pasangan<x id="u" /> yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya<n id="1" />.<x id="v" /> Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?<x id="w" />

Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini.