<span class="red">mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"span>

Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.

Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya<x id="q" /> yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara<x id="w" /> untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.<x id="x" />

Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak!<x id="p" /> Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka<x id="q" /> yang akan datang?

<span class="red">"Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.<x id="x" />"span>

Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi<n id="1" />? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"

<span class="red">Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa,<x id="k" /> supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu<n id="1" />, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."span>

Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.

Kemudian dari pada itu Tuhan<x id="p" /> menunjuk tujuh puluh murid yang lain,<x id="q" /> lalu mengutus mereka berdua-dua<n id="1" /><x id="r" /> mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.<x id="s" />

Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah<x id="e" /> akan segera kelihatan.<x id="f" />

Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.<x id="n" /> Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari,<x id="o" /> sejak semuanya itu terjadi.