Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.<x id="t" />

Sebab tidak mungkin darah lembu jantan<n id="1" /> atau darah domba jantan<x id="u" /> menghapuskan dosa.<x id="v" />

Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.<x id="o" />

demikian pula Kristus hanya satu kali<x id="i" /> saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi<n id="1" /><x id="j" /> tanpa menanggung dosa<x id="k" /> untuk menganugerahkan keselamatan<x id="l" /> kepada mereka, yang menantikan Dia.<x id="m" />

yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat,<x id="c" /> tetapi juga bagi dirinya sendiri.

dan Aku tidak lagi mengingat<x id="o" /> dosa-dosa dan kesalahan mereka."

karena ia lebih suka menderita sengsara<x id="z" /> dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa<n id="1" />.

Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.<x id="m" /><x id="n" />"

Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa<x id="s" /> setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.

Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa,<x id="h" /> Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,<x id="i" />

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa<n id="1" />,<x id="g" /> sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran,<x id="h" /> maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari<n id="1" />,<x id="m" /> selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya<x id="n" /> dosa.

Sebab Imam Besar<x id="s" /> yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita,<x id="t" /> Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.<x id="u" />

Sebab setiap imam besar<n id="1" />, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah,<x id="x" /> supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban<x id="y" /> karena dosa.<x id="z" />

Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia<x id="c" /> ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali<x id="d" /> saja menyatakan<x id="e" /> diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.<x id="f" />

Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya<x id="a" />" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--.

Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban<x id="f" /> yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.<x id="g" />

Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa,<x id="e" /> dibakar di luar perkemahan.<x id="f" />