Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah,<x id="j" /> kamu memperhambakan<x id="k" /> diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.<x id="l" />

Dan mereka memuliakan Allah<x id="u" /> karena aku.

Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah,<x id="m" /> bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri<x id="n" /> lagi<x id="o" /> kepadanya?

kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,<x id="h" />

Di hadapan Allah<x id="m" /> kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.<x id="n" />

Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat<n id="1" />,<x id="n" /> supaya aku hidup untuk Allah.<x id="o" /> Aku telah disalibkan dengan Kristus<n id="2" />;<x id="p" />

Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran<n id="1" />.<x id="e" />

Seorang pengantara<x id="d" /> bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.

Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah<x id="m" /> karena iman di dalam Yesus Kristus.

Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris,<x id="i" /> oleh Allah.

Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran<n id="1" /> oleh hukum Taurat,<x id="u" /> maka sia-sialah kematian Kristus.

Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat<x id="n" /> adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman<n id="1" />.<x id="o" />"

Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji;<x id="y" /> tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.

Jangan sesat!<x id="m" /> Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan<n id="1" />. Karena apa yang ditabur<x id="n" /> orang, itu juga yang akan dituainya.

Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah<n id="1" />.

Dari Paulus, seorang rasul,<x id="a" /> bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia,<x id="b" /> melainkan oleh Yesus Kristus<x id="c" /> dan Allah, Bapa,<x id="d" /> yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,<x id="e" />

Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia<n id="1" />?<x id="t" /> Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi:<x id="z" /> tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah<x id="a" /> dan berusaha membinasakannya.<x id="b" />

Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku<n id="1" /> sejak kandungan<x id="e" /> ibuku dan memanggil aku<x id="f" /> oleh kasih karunia-Nya,

Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu<x id="h" /> segala bangsa akan diberkati."