<span class="red">Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.span>

sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci<x id="g" /> terbelah<n id="1" /> dua.<x id="h" />

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:<x id="w" /> janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

<span class="red">Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.span>

Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.

Kemuliaan<x id="k" /> matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang,<x id="l" /> dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga<x id="s" /> lagi, dan matahari atau panas terik<x id="t" /> tidak akan menimpa mereka lagi.

<span class="red">Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak<x id="c" /> Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.<x id="d" />span>

<span class="red">Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari<x id="f" /> dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!<x id="g" />"span>

Lalu Yesus berubah rupa<n id="1" /> di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.<x id="j" />

<span class="red">"Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap<n id="1" /> dan bulan tidak bercahayaspan>

<span class="red">"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang<n id="1" />, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.<x id="a" />span>

Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah<x id="n" /> sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.

tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.

Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

Dan malaikat yang keempat<x id="y" /> menumpahkan cawannya ke atas matahari,<x id="z" /> dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.<x id="a" />

<span class="red">"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap<n id="1" /> dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.<x id="i" />span>

Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing<x id="o" /> dan menyembuhkan mereka<n id="1" />.<x id="p" />

Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau,<x id="s" /> dan engkau menjadi buta<n id="1" />, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.<x id="t" />" Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.