Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu,<x id="z" /> bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

Karena kami mempunyai pengharapan<x id="q" /> yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,<x id="r" />

Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu<x id="a" /> dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.<x id="b" />

Demikianlah besarnya keyakinan<x id="g" /> kami kepada Allah oleh Kristus.

Oleh kemurahan<x id="d" /> Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.<x id="e" />

dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.<x id="k" />

sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita;<x id="n" /> sebagai orang miskin<n id="1" />, namun memperkaya<x id="o" /> banyak orang; sebagai orang tak bermilik,<x id="p" /> sekalipun kami memiliki segala sesuatu.<x id="q" />

Tetapi hatiku tidak merasa tenang,<x id="n" /> karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus.<x id="o" /> Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.<x id="p" />

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat<n id="1" />,<x id="w" /> supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah,<x id="x" /> bukan dari diri kami.

Namun karena kami memiliki roh iman<x id="h" /> yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata<x id="i" />", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman<x id="s" /> kita di bumi<x id="t" /> ini<n id="1" /> dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman<n id="2" /> yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi<x id="f" /> kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami,<x id="g" /> supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.

Saudara-saudaraku<x id="i" /> yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu<n id="1" />,<x id="j" /> marilah kita menyucikan diri kita<n id="2" /> dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan<x id="k" /> kita dalam takut akan Allah.

Bahkan ketika kami tiba di Makedonia,<x id="q" /> kami tidak beroleh ketenangan bagi tubuh kami. Di mana-mana<x id="r" /> kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam<x id="s" /> ketakutan<n id="1" />.

Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu,<x id="y" /> dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.

Dan Allah sanggup<x id="i" /> melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu<n id="1" />, supaya kamu senantiasa berkecukupan<x id="j" /> di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah<x id="p" /> yang membangkitkan orang-orang mati.<x id="q" />

Dan justru itulah maksud suratku<x id="z" /> ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita<x id="a" /> oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin<x id="b" /> tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu.

Aku menulis kepada kamu<x id="c" /> dengan hati yang sangat cemas dan sesak<n id="1" /> dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.

Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain<x id="w" /> di daerah kerja yang tidak dipatok<x id="x" /> untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh,<x id="y" /> kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.